Jumlah Pedagang Sapi Meningkat, Sapi Limosin Mulai Jarang Peminat

Jumlah Pedagang Sapi Meningkat, Sapi Limosin Mulai Jarang Peminat

MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO – Suasana Pasar Hewan Wonolelo Kecamatan Wonosobo mendekati Hari Raya Idul Adha sangat padat pada Rabu (29/7). Bahkan menurut salah satu petugas parkir setempat, Munif, mayoritas pedagang berasal dari desa-desa yang sebelumnya jarang menjajakan sapi maupun kambing menyerbu sejak pagi. Diungkapkan Munif, ada peningkatan hampir 100 persen dari hari pasar sebelumnya. “Kalau mendekati hari raya seperti ini harganya justru cenderung turun. Saya saja kerap dititipi pedagang maupun pembeli atau istilahnya jadi makelar. Meskipun untungnya kadang hanya Rp100.000 untuk kambing tetap saya jalani, karena saya hanya menghubungkan saja. Beberapa pembeli bahkan ada yang datang dari luar kota seperti Temanggung dan Banjar,” ungkap Munif kemarin (29/7). Senada, menurut salah satu pedagang asal Desa Mlandi Garung, Muhaimin, beberapa pedagang lain sudah mulai menurunkan harga, terutama untuk kambing. Hal itu mengingat menjelang hari raya, kemungkinan untuk menjual semakin menurun. Bahkan risiko ketika dijual selepas hari raya maka harga akan semakin turun. “Biasanya kami menjual ke mereka yang sudah punya pembeli, meskipun harus merelakan seratus sampai dua ratus ribu tidak apa-apa. Kami juga lebih suka tipe pembeli yang tidak begitu mempersoalkan jenis kambingnya. Yang penting secara fisik sudah bagus dan pantas. Rata-rata yang di sini tadi Rp2 juta sampai Rp3 juta yang banyak terjual untuk kambing,” ungkapnya. Sementara itu, untuk jenis sapi, para pembeli cenderung memilih sapi lokal ketimbang sapi peranakan atau jenis impor seperti sapi limosin. Mengingat dari sisi harga kini banyak yang mencari di kisaran Rp12 juta sampai Rp20 juta. Meskipun di tengah pandemi, para pedagang sapi dari pelosok daerah membanjiri pasar hewan sehingga memenuhi lapak yang kadang masih bisa ditempati pedagang kambing. (win)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: